Hari itu, Kamis, 31 Januari 2008, waktu Bunda gendong Dandy ke kamar mandi pagi-pagi, Bunda ngerasain badan Dandy agak anget. Karena anget, Bunda gak mandiin tapi hanya lap Dandy dengan air hangat. Sempet kepikiran untuk nyuruh Dandy istirahat di rumah, tapi Dandy-nya sendiri semangat untuk sekolah. Bunda gak mau nahan semangatnya.
Siangnya, Dandy turun dari school bus dengan wajah kuyu dan lemes. Sampai di rumah, setelah ganti baju, seperti biasa Dandy langsung disuapin. Tapi baru juga satu suap, tiba-tiba Dandy muntah. Habis muntah, Dandy telpon Bunda untuk ngasih tau badannya gak enak. Kebetulan Bunda lagi gak sibuk, pas lunch time Bunda sempetin pulang nengok Dandy. Sampai di rumah Dandy baru mulai bobo. Tapi begitu denger suara Bunda, Dandy langsung bangun dan gak mau tidur lagi. Badan Dandy panas. Bunda bujukin Dandy untuk disuapin dan Dandy mau. Lumayan, habis banyak. Abis itu Bunda minumin Dandy obat panas dan bujukin supaya bobo lagi karena Bunda harus balik ke kantor.
Pulang kantor Bunda bawa Dandy ke klinik Ar-Raudhah. Sayang, dokter Amir lagi cuti, yang ada dokter pengganti. Tapi gak apa-apalah. Sebelumnya Dandy juga pernah di tanganin dokter ini dan sembuh. Kata dokter tenggorokan Dandy agak radang dan panasnya 37. Dokter ngasih obat demam, obat batuk dan obat muntah.
Jum'at dan Sabtunya panas Dandy naik turun. Hari Sabtu sorenya Bunda bawa Dandy ke dokter lagi. Tapi klinik Ar-Raudhah kalo Sabtu sore gak buka. Yang buka cuma klinik LightHouse yang ngantrinya selalu panjang. Apa boleh buat. Ayah pergi duluan untuk ambil nomor. Begitu udah tinggal beberapa patient lagi, baru Bunda dan Dandy berangkat.
Sama dengan dokter pertama, dokter kedua ini juga bilang kalo tenggorokan Dandy radang. Dokter kasih antibiotik untuk 3 hari, obat batuk dan obat demam. Selain itu si dokter juga ngasih surat pengantar ke hospital in case Dandy masih panas setelah antibiotik nya habis.
Minggu dan Senin nya, panas Dandy masih juga naik turun. Antibiotik habis di hari Senin sore. Maka Selasa paginya Bunda bawa Dandy ke Children Emergency NUH. Sama dokter NUH, Dandy di periksa dan lagi-lagi komentar yang sama, tenggorokan Dandy radang plus amandelnya bengkak. Dokter minta Dandy untuk diperiksa darahnya. Gak seperti ngambil darah umumnya yang di lengan, kali ini darah Dandy diambil di ujung jarinya. Dan ternyata pengambilan darah dengan cara ini lebih lama dan lebih sakit. Dandy ngejerit dan nangis selama darahnya diambil. Bunda jadi sedih dengernya. Dandy itu hampir gak pernah nangis kalo dibawa ke dokter, walopun dia harus di suntik imunisasi.
Setelah nunggu 1 jam-an, keluar lah hasil lab darahnya. Seperti dugaan si dokter, penyebab panas Dandy adalah amandel yang bengkak karena bakteri/virus, bukan karena virus DB atau typus. Alhamdulillahi. Kata dokter, virus ini dulunya dikenal dengan nama 'Kissing Virus'. Ditularin oleh orang dewasa ke anak-anak melalu ciuman. Waduh, sapa yang nularin nih...??? Anyway, dokter bilang, virus ini gak memerlukan obat khusus. Dia akan sembuh dengan sendirinya. Dandy hanya dikasih paracetamol dan Nurofen (sejenis ibuprofen). Dandy dibolehin pulang dan di anjurin untuk banyak minum dan istirahat.
Bermodalkan kepercayaan sama analisa nih dokter, Ayah bawa pulang Dandy. Sementara Bunda harus langsung ke kantor.
Alhamdulillahi lagi, hari Rabu malam, Dandy udah gak panas lagi. Panas nya hilang bersama letusan kembang api sebagai perayaan Chinese New Year di pinggir Singapore River Hongbao.
Tapi, walo udah gak panas, Dandy tetap harus banyak istirahat. Long weekend ini lebih banyak kita isi dengan istirahat di rumah. Gak apa-apa ya, yang penting kan Dandy cepet sembuh...
