Pasti pada pernah denger deh kalimat "Kalo bisa di lama2in, kenapa di buru2in". Disini bunda bukan mau nyari pembelaan atau dukungan. Bunda cuma pingin crita pengalaman bunda aja.
Yang mo dicritain adalah pengalaman waktu bunda dateng ke sebuah instansi yang berwenang untuk dapetin suatu "surat pernyataan". Oleh petugas disana, bunda diminta untuk balik lagi kesana ambil "surat"nya 2 hari kemudian. Hah, 2 hari???? Keliatannya kali ini bunda kena dampak dari kebiasaan orang yang punya prinsip kerja "ngelama2in". Bunda gak tau emang itu prinsip kerja dia atau memang dia sedang banyak kerjaan lain yang lebih "penting" sehingga bunda harus bersabar. Tapi bunda yakin seyakin-yakinnya bahwa untuk nyelesaiin "surat" seperti itu hanya membutuhkan waktu 10 - 15 menit (apalagi dengan template dan komputer yang udah tersedia). Yah mungkin kalo diseling ke toilet sebentar dan makan siang, paling mentok 1 jam lah. Nah 1 jam itu kan tidak sama dengan 2 hari bukannnn????!!!! (sambil nonjok2 tembok). Tapi kenapa bunda harus nunggu 2 hari? Huwwwaaaaaaaa....
Bunda nyadarin banget, mungkin yang minta "surat" yang sama bukan hanya bunda, tapi apa iya sih sampai butuh waktu segitu lama? Bunda juga nyadarin bahwa bunda bukan orang "penting" yang harus diutamain. Dan bunda nyadarin bunda gak perlu "surat" itu buru2, tapi tetep bunda gak bisa ngerti kenapa harus 2 hari???
Ada pengalaman lain yang bunda alamin sendiri juga. Entah bisa dijadiin perbandingan apa enggak, yang jelas, ini terjadi di instansi yang sama.
Waktu itu bunda perlu dapetin "pembuktian" (sebut aja begitu) dari instansi ini. Maka pergilah bunda kesana "diantar" Mama. Begitu sampai sana, bunda ikutin semua prosedur yang berlaku.
Di waktu yang sama, Mama berusaha untuk nemuin "teman"nya yang kebetulan memiliki posisi "penting" di instansi tersebut. Gak berapa lama, Mama nyuruh bunda untuk ngasih dokumen yang bunda bawa ke orang lain. Lalu dokumen itu dibawa ke dalam. Dan dalam itungan waktu kurang dari 30 menit, tra da.... "pembuktian" itu selesai, sodara-sodara... Dengan kata lain, bunda gak perlu lagi balik ke sana besokannya buat ngambil "pembuktian" itu. Singkat dan padat bukan?
Dari pengalaman temen2 bunda, biasanya ngurus "pembuktian" ini memakan waktu 1 hari lho. Hari ini dateng, besok dateng lagi buat ngambil. Nah ini kok bunda bisa dapetin hanya dalam waktu 15 menit??? Ckckck...... Huwaaaaaa....
Moral of the story: sepertinya kita kudu bersiap2 dan berlapang dada kalo berurusan dengan instansi sejenis ini. Kudu nyiapin waktu dan mental (juga duit denk). Instansi dimana prinsip kerja "kalo bisa dilama2 in, kenapa diburu2in" diberlakukan secara sah dan legal (hiks!). Kalo memang kefefet, carilah orang "dalam" yang bisa bikin proses itu menjadi sangat cefat (inget ya pake "f" lho!).
Semoga pengalaman bunda diatas bisa jadi masukan buat yang mbaca.
Yang mo dicritain adalah pengalaman waktu bunda dateng ke sebuah instansi yang berwenang untuk dapetin suatu "surat pernyataan". Oleh petugas disana, bunda diminta untuk balik lagi kesana ambil "surat"nya 2 hari kemudian. Hah, 2 hari???? Keliatannya kali ini bunda kena dampak dari kebiasaan orang yang punya prinsip kerja "ngelama2in". Bunda gak tau emang itu prinsip kerja dia atau memang dia sedang banyak kerjaan lain yang lebih "penting" sehingga bunda harus bersabar. Tapi bunda yakin seyakin-yakinnya bahwa untuk nyelesaiin "surat" seperti itu hanya membutuhkan waktu 10 - 15 menit (apalagi dengan template dan komputer yang udah tersedia). Yah mungkin kalo diseling ke toilet sebentar dan makan siang, paling mentok 1 jam lah. Nah 1 jam itu kan tidak sama dengan 2 hari bukannnn????!!!! (sambil nonjok2 tembok). Tapi kenapa bunda harus nunggu 2 hari? Huwwwaaaaaaaa....
Bunda nyadarin banget, mungkin yang minta "surat" yang sama bukan hanya bunda, tapi apa iya sih sampai butuh waktu segitu lama? Bunda juga nyadarin bahwa bunda bukan orang "penting" yang harus diutamain. Dan bunda nyadarin bunda gak perlu "surat" itu buru2, tapi tetep bunda gak bisa ngerti kenapa harus 2 hari???
Ada pengalaman lain yang bunda alamin sendiri juga. Entah bisa dijadiin perbandingan apa enggak, yang jelas, ini terjadi di instansi yang sama.
Waktu itu bunda perlu dapetin "pembuktian" (sebut aja begitu) dari instansi ini. Maka pergilah bunda kesana "diantar" Mama. Begitu sampai sana, bunda ikutin semua prosedur yang berlaku.
Di waktu yang sama, Mama berusaha untuk nemuin "teman"nya yang kebetulan memiliki posisi "penting" di instansi tersebut. Gak berapa lama, Mama nyuruh bunda untuk ngasih dokumen yang bunda bawa ke orang lain. Lalu dokumen itu dibawa ke dalam. Dan dalam itungan waktu kurang dari 30 menit, tra da.... "pembuktian" itu selesai, sodara-sodara... Dengan kata lain, bunda gak perlu lagi balik ke sana besokannya buat ngambil "pembuktian" itu. Singkat dan padat bukan?
Dari pengalaman temen2 bunda, biasanya ngurus "pembuktian" ini memakan waktu 1 hari lho. Hari ini dateng, besok dateng lagi buat ngambil. Nah ini kok bunda bisa dapetin hanya dalam waktu 15 menit??? Ckckck...... Huwaaaaaa....
Moral of the story: sepertinya kita kudu bersiap2 dan berlapang dada kalo berurusan dengan instansi sejenis ini. Kudu nyiapin waktu dan mental (juga duit denk). Instansi dimana prinsip kerja "kalo bisa dilama2 in, kenapa diburu2in" diberlakukan secara sah dan legal (hiks!). Kalo memang kefefet, carilah orang "dalam" yang bisa bikin proses itu menjadi sangat cefat (inget ya pake "f" lho!).
Semoga pengalaman bunda diatas bisa jadi masukan buat yang mbaca.
3 comments:
Sapa toooo, kasih tau namanya pangkatnya kantornya, jeeeng...
Mo tau aja, sih. Hihihhii...
mmmh, kayaknya ini cerita tentang negeri nun jauh disana ya mba? negeri dimana aku kenal banget, hehehe
bukan hanya "kalau bisa dilama lamain knapa dibikin cepet "...istilah lainnya...kalau bisa dibikin susah, knapa harus dipermudah...gitu looooh, katanya....jadi inget iklan...tanyakennnnnnn...napa....
Post a Comment