Monday, October 08, 2007

Duri Dalam Daging

Bunda bukan lagi mau ngebahas bahasa kiasan, tapi Bunda mo cerita kata ini dalam pengertian sebenarnya. Disalah satu hari di bulan April lalu, teachernya Dandy ngajak murid-muridnya ke halaman sekolah untuk mengenal tanaman sekitar. Tiba-tiba Dandy jatuh ke semak-semak yang penuh dengan duri. Untung tangan kirinya sempet disambar oleh teachernya sehingga gak seluruh badannya jatuh. Dandy crita kalo dia ngerasa ada anak lain yang ngedorong dia sampai dia kehilangan keseimbangan dan jatuh ke semak. Singkat cerita, tangan kanannya, mulai dari bawah siku sampai telapak tangannya penuh dengan tusukan duri. Teachernya berusaha untuk ngeluarin duri-duri dari tangan Dandy. Tapi gak banyak duri yang bisa dikeluarin. Gak lama setelah kejadian itu Mami dan Papi dateng dan Dandy langsung di bawa ke dokter. Gak bisa dihindarin, Dandy nangis kesakitan waktu dokter berusaha untuk ngeluarin duri dari tangan Dandy. Si Dokter bener-bener kaget ngeliat panjang duri yang masuk ke dalam kulit Dandy. Dan di pun gak tega denger tangisan Dandy. Supaya gak kesakitan, tangan Dandy di tempelin bius lokal. Tapi Dandy tetap ngerasa kesakitan waktu dokter ngeluarin sisa-sisa duri. Sebelum semua duri dikeluarin, dokter mutusin untuk nyudahin pencabutan duri. Dandy dibolehin pulang dengan dibekalin obat antibiotik untuk menghindari infeksi. Setelah hari itu, Dandy masih harus bolak balik ke dokter 4 kali untuk ngeluarin sisa duri dari tangannya. Sampai terakhir ke dokter, masih ada 2 titik hitam yang bersisa. Menurut dokter titik hitam itu hanya luka dan untuk ngilanginnya, dikasih salep.
Walaupun udah 5 bulan berlalu, Dandy kadang masih ngerasa sakit di 2 titik hitam di tangannya. Sampai suatu malam, Bunda liat lagi titik hitam itu dan yakin bahwa masih ada sesuatu di dalam sana. Setelah dibujuk-bujuk, Dandy mau Bunda 'bedah' tangannya. Di 'bedah kecil' pertama, Bunda berhasil ngeluarin nanah dari titik hitam itu. Nanah, itu artinya ada infeksi. Bunda kaget dan gak ngira adanya infeksi. Dandy nangis kesakitan. Bunda jadi gak tega untuk ngelanjutin. Di hari lain, pas Bunda liat Dandy lagi in good mood, Bunda bujukin Dandy lagi untuk coba dikeluarin sisa duri yang ada dan Dandy mau. Dengan persiapan yang lebih kumplit, Bunda mulai 'bedah kecil' kedua. Sambil nguatin diri nahan sedih ngedenger tangisan Dandy, Bunda urut-urut tangan Dandy dan tiba-tiba crut... keluar duri hitam panjang dari bawah kulit Dandy. Susah untuk percaya ngeliat duri sepanjang itu ngedekem selama 5 bulan di bawah kulit Dandy. Dandy pun berenti nangis ngeliat duri keluar dari tangannya. Dia minta Bunda untuk ngobatin sisa luka yang tertinggal. Abis itu, karena penasarannya, Bunda ambil penggaris untuk ngukur panjang duri tadi. Alamakkk... 0.6cm!!! Itu adalah duri terpanjang yang dikeluarin dari tangan Dandy. Sekarang titik hitam itu udah gak sakit lagi. Tapi Bunda tetap penasaran dengan satu titik hitam satunya. Kalo nanti Dandy ngerasa sakit lagi, Bunda akan coba 'bedah' lagi.
Beberapa hari kemudian, begitu ada kesempatan, Bunda bujuk Dandy lagi untuk coba ngeliat isi dari titik hitam yang masih tertinggal di lengan kanan Damdy. Dengan modal peralatan dan cara yang sama, Bunda mulai 'ngebedah' titik hitam itu. Crut... satu duri keluar dari kulit Dandy. Susah untuk dipercaya. Ternyata titik hitam tadi itu duri, bukan bekas luka. Kali ini Dandy gak nangis hanya ngerisis nahan sakit. My boy! Sama seperti duri sebelumnya, Bunda ukur juga duri terakhir ini. Gak lebih panjang, tapi gak pendek juga; 0,5cm. Bener-bener susah dipercaya.




Setelah ngeluarin duri terakhir ini, Bunda benar-benar lega. Udah gak ada titik hitam lagi di lengan Dandy. Walo udah lega, dikepala Bunda masih bersisa pertanyaan yang gak pernah bisa terjawab: "Kenapa semak berduri dibiarin tumbuh di halaman sekolah yang isinya anak-anak kecil? Apa gunanya memelihara tanaman berduri seperti itu?
Oh ya, ada yang Bunda lupa cerita-in. Sehari setelah Dandy jatuh di semak itu, semua tanaman semak langsung ditebang dan dibuang oleh petugas sekolah. Satu hal lagi, insurance sekolah ngeganti semua biaya ke dokter karena accident itu terjadi di sekolah dan pada saat pelajaran sekolah. Alhamdulillahi...

No comments: